[SPONSORED POST]
Tujuh tahun bertarung di bangku kuliah membuat saya paham betul susah senangnya menimba ilmu di universitas. Meski merasakan jatuh bangun baik karena sulitnya membuat laporan akhir maupun masalah finansial, namun saya bersyukur pada akhirnya saya dapat menyelesaikan semuanya.
Nah, begitu saya selesai dengan kesusahan saya sendiri dan melihat ke sekitar, ternyata banyak sekali adik-adik yang tidak seberuntung saya. Menurut USAID Indonesia, 19,4 JUTA pemuda Indonesia yang berusia 19-24 tahun tidak berhasil meraih pendidikan tinggi. Bayangkan 19,4 JUTA orang!
Padahal ya, masih menurut USAID Indonesia, seandainya mereka bisa lulus pendidikan tinggi, mereka bisa meraih penghasilan rata-rata 2,9 kali lipat dari penghasilan orang tua mereka. Sebuah kesempatan untuk membuat Indonesia yang lebih sejahtera terbuang sia-sia.
Sudah sempat terpikir untuk memberikan beasiswa kepada adik-adik yang menghadapi masalah finansial ini, tapi di tengah kesibukan sehari-hari, aduuuh mikirin mau menyebar informasinya saja sudah malas. Belum lagi menyeleksi kandidat-kandidat yang mendaftar. Pucing pala Barbie.
Dan ga hanya itu, pengennya meski kecil-kecilan, tapi bisa kayak LPDP yang katanya dana abadi itu loh. Dana terbatas tapi banyak mau ih. Ya gimana dong, saya kan memang niat banget mau memajukan bangsa. Aamiin.
Putar-putar cari cara dan bahkan sempat terlupakan, saya akhirnya menemukan DANAdidik. HORE!
Jadi ya di DANAdidik ini merupakan peluang investasi melalui adik-adik yang tengah mengalami kesulitan finansial untuk menyelesaikan kuliahnya.
PELUANG INVESTASI? Kok bisa?
Iya, karena DANAdidik adalah situs penggalangan dana untuk pinjaman pendidikan tinggi PERTAMA di Indonesia.
Jadi begini, adik-adik yang akan lulus dalam waktu kurang dari 18 bulan dapat mengajukan pinjaman melalui DANAdidik. Tahu sendiri ya, biaya buat skripsi kan ga murah, biaya perjalanan untuk riset, biaya tambahan selama riset, biaya print bolak-balik kalau dikumpulin juga ga sedikit loh!
Setelah mereka mengajukan pinjaman, DANAdidik akan menyeleksi mereka dan jika lolos seleksi maka mereka bisa mulai menuliskan cerita mereka dan membagikannya ke orang banyak. Dana pinjaman akan cair jika pendanaan kampanye 100% terpenuhi.
Bukankah pinjaman ini akan memberatkan mereka di kemudian hari?
Tidak, karena DANAdidik hanya memberi pinjaman lunak sejumlah 2-10 juta. Tak hanya itu, tenor pengembalian pinjaman pun cukup lama, yakni 30 bulan. Menurut saya sih 30 bulan itu sudah cukup untuk mendapatkan pekerjaan dan mulai membayar kembali.
Riba ga sih pinjaman begini?
DANAdidik menggunakan sistem bagi hasil dan semua prosesnya dilakukan dengan prinsip-prinsip syariah, jadi ga perlu khawatir riba.
Kenapa ga dikasih beasiswa saja sih kalau niat menolong?
Menurut saya ya, penggalangan dana seperti ini mendorong orang-orang bahkan kalangan menengah biasa untuk membantu, karena nilai bantuannya toh bisa sekecil 100 ribu.
Bentuk pinjaman pun sebenarnya berguna baik bagi yang dipinjamkan, maupun si peminjam. Bagi adik-adik yang meminjam, pengembalian uang pinjaman bisa menjadi motivasi untuk menggali potensi terbaik mereka agar dapat melunasi pinjaman secepatnya. Sementara bagi si peminjam, dengan dana yang “segitu-gitu” aja si peminjam bisa membantu banyak orang, ga cuma satu. Bisa memberi manfaat lebih. Investasi kita di sana bisa berputar terus, semacam dana pendidikan yang abadi. Sesuai banget lah sama yang saya rencanakan.
Tapi, jika kita niatnya memang memberikan zakat pendidikan atau sumbangan pendidikan, kita bisa berkoordinasi dengan tim DANAdidik.
Gampang kali lah ini. Sudah lama saya mendambakan sistem seperti ini. Apalagi mencari beasiswa di tahun-tahun terakhir, sekedar untuk menyelesaikan skripsi misalnya, tanpa harus terikat kontrak dengan pemberi beasiswa itu lumayan susah.
Yuk lah bantuin adik-adik kita ini. Dah susah ngadepin skripsi, belum tentu wisuda ada yang mendampingi, sayang sekali kalau sampai mereka harus mencicipi kegagalan hanya karena urusan finansial.
Langsung lah cus ke DANAdidik, baca-baca cerita adik-adik kita dan pilih mana yang ingin kita danai.
Thanks atas covernya!