Tuh kan benar blog ini lama tak diupdate. Maka izinkanlah saya di minggu terakhir bulan Ramadan ini berniat untuk membuat kategori baru, mana tahu bisa meningkatkan gairah untuk mengisi blog.
Maris vs Pancit (MvP)
Keren kan judulnya, MvP. Kenapa Maris duluan? Karena Maris selalu menang. Dan Pancit selalu mengalah.
Saya dapat inspirasi MvP ini barusan banget, di kamar mandi, seperti biasa, karena hubungan kami itu lebih banyak perbedaan daripada persamaan.
Dia lelaki saya perempuan (klise banget, ge kreatif ah).
Dia suka Mata Najwa, saya suka Tsubasa.
Dia suka baca koran, saya suka baca komik.
Dia lebih suka nonton film, saya lebih suka nonton series.
Dia suka MU karena pas zaman-zamannya MU jaya, saya suka Arsenal karena kasian sama Wenger (dan sekarang Wenger. Arsenal. End. sedih).
Yah begitulah. Mungkin ga banyak perbedaan fundamental, tapi perbedaan-perbedaan receh itu kadang bisa bikin kesal juga, seperti misalnya saat milih-milih baju untuk dibeli.
Maris
- Kalau mau pergi, ga perlu pikir panjang, langsung ambil baju yang ada di paling atas tumpukan
- Saat beli baju, saya akan jalan keliling dan hanya akan mengambil baju yang membuat saya melirik ke arahnya
Pancit
- Perginya nanti lebaran, bajunya sudah dipikirin dari Bulan Rajab
- Cari dengan sangat teliti di beberapa rak dan gantungan yang menarik perhatiannya
Itu dua hal yang paling sering buat masalah sih.
Teringat waktu pacaran kami belanja baju bareng untuk pertama kalinya. Pancit meminta saya untuk pilih-pilih baju, maka berkeliling lah saya sambil melihat-lihat sekilas. Lalu saya bilang, “sudah, ga ada yang bagus di sini.” Kemudian dia bete. Karena menurut dia, saya nggak melihat-lihat dengan benar.
Disclaimer dulu ya, saya bukan tipe orang yang tahu model, atau berani coba ini itu, jadi gaya belanja saya adalah memilih di antara baju-baju yang “sudah dipilihkan” oleh toko tempat saya belanja.
Nah, menurut saya, baju-baju terbaik yang dimiliki suatu toko itu pasti dipajang di manequin-manequin. Lalu, yang kedua terbaik, dipajang di lini terdepan, atau ditempatkan di tempat-tempat mencolok. Jadi, kalau di antara itu ga ada yang bisa membuat saya berhenti berjalan artinya ga ada yang bagus di toko itu. Haha.
Dengan begitu, baju yang mendarat di lemari, menurut saya, adalah baju-baju yang terbaik dari yang terbaik. Saya pun jarang pergi ke pesta, pertemuan formal, atau apalah kegiatan aneh-aneh sosialita, jadi ya harusnya aman-aman saja lah ambil baju yang paling atas.
Di samping itu, karena saya hanya mengambil baju paling atas, maka seberapa sering saya memakai suatu baju ditentukan oleh seberapa sering saya kirim pakaian kotor ke laundry. Semakin lama, berarti semakin lama baju-baju itu berputar. Semakin sering, maka Anda akan melihat saya memakai baju yang itu-itu saja.
Tapi Pancit …. Hhhhh….
Kalah lah saya di urusan ini. Saya selalu salah kalau soal baju mah. (Gimana sih, katanya selalu menang?!)
Ya tapi perbedaannya memang sangat terlihat sih. Pancit dan Abra pasti selalu terlihat lebih modis dibanding saya. Padahal sama-sama pakai kaos dan celana panjang. Entah bagaimana caranya. Iri sih kadang, tapi ya mau ganti gaya belanja juga gimanaaaa, ga punya sense of fashion!
Sekarang Pancit sudah menerima kelemahan istrinya ini sih, jadi ya seringnya beliau yang pilihkan baju untuk saya, atau meng-encourage saya untuk pakai baju-baju yang biasanya ga akan pernah saya beli.
Beliau pun sudah pasrah kalau saya baru grasak-grusuk nyiapin baju untuk menginap 3 hari 2 malam di pagi hari keberangkatan.
Dia yang tadinya rajin nganter baju ke laundry, jadi sedikit berkurang intensitasnya, mungkin supaya orang lain tidak mengasihani istrinya karena baju yang dipakai itu lagiii.. Itu lagiii…
Saya menang!
p.s. Yang penasaran lebaran nanti saya akan pakai baju apa, saya akan pakai ini.
Hahahahahaha.. aku keknya kebalikan sama kamu ya Shab (sudah jelas :p ) itu seriusan btw kamu pake baju itu buat lebaran? Wow 😮
Iyaaa.. Kamu mah pasti kebalikan dari aku. Haha, iya nanti aku pakai baju itu! Sudah kucuci dan kusetrika hari ini! 😀 (Niat banget itu tandanya kalau kaos sampe aku setrika.. haha)