Seri Kembali Rutin Membaca
I. 5 Langkah Ampuh untuk Mulai Membaca Lagi
II. Bookmate, Aplikasi Membaca e-Book Andalan
III. iJakarta, Perpustakaan dalam Genggaman
Diawali dengan riset S2, kemudian, hamil, dan punya anak, kebiasaan membaca saya akhirnya menurun drastis. Yang biasanya bisa melahap sedikitnya 5 buku (dan banyak komik) dalam satu bulan, dua tahun terakhir ini hanya mampu menghabiskan beberapa buku (yang bisa dihitung dengan jari) dalam satu tahun dan hanya membaca komik Detective Conan saja. Sedih.
Tapi kemudian saya tergerak untuk menumbuhkan minat baca pada anak dan menghidupkan kembali gairah membaca saya sendiri.
Berikut adalah beberapa cara ampuh kembali rutin membaca buku.
- Mulai dari buku-buku ringan
Ini adalah langkah yang sangat penting. Saat saya mencoba mengembalikan rutinitas membaca, saya memilih buku yang agak berat (I chose Principle of Economics, a bad bad bad decision) dan gagal menyelesaikan buku itu. Tak hanya gagal, saya pun menyadari penurunan kecepatan membaca. Kegagalan itu membuat saya malas memulai lagi.
Hingga suatu hari saya membaca post seseorang dan tergoda untuk membaca ulang Trio Detektif dan Lima Sekawan, novel kesukaan di masa kecil dulu. Minat baca pun kembali meningkat melalui kisah-kisah petualangan mereka. Dan kini deretan buku-buku yang saya baca sudah semakin beragam.
- Pamerkan di media sosial
Di zaman sekarang ini, apa sih yang ga dipamerin di media sosial, ya kan? Nah, daripada ikut-ikutan berkomentar tanpa tahu asal mula dan kejelasan perkara, lebih baik kita membuat timeline media sosial kita menjadi “lebih pintar” dengan “memamerkan” buku yang kita baca. Atau Anda bisa membuka akun Goodreads dan mulai mengisi rak buku Anda di sana.
Pernah lihat kan daftar buku yang harus dibaca dari Bill Gates, atau daftar bacaan musim panas Barack Obama? Ya, dunia perlu tahu buku apa yang sedang Anda baca saat ini.
- Umumkan target membaca Anda
Kata orang, untuk mencapai target, kita sebaiknya mengumumkan target kita, baik dengan memajangnya di dinding rumah, atau mendeklarasikan ke orang banyak. Dan menurut saya cara ini cukup efektif. Kepuasan mencoret satu nomor dari daftar target di dinding itu tidak tersandingkan rasanya. Atau Anda juga dapat mengikuti reading challenge dari Goodreads.
- Pergi ke toko buku
Surga dunia bagi banyak orang. Datang ke toko buku selalu membuat saya senang dan terintimidasi. Senang karena tersedia banyak buku baru dan menarik yang bisa saya koleksi – dan di saat yang sama, juga terintimidasi karena tahu meskipun saya baca buku 24 jam sehari, tak akan habis seluruh buku di dunia saya baca. Haha. Tapi, pergi ke toko buku sangat berguna untuk mengisi kembali energi membaca yang keburu habis sebelum memulai (setelah seharian penuh mengurus & berinteraksi dengan anak).
- Pilih aplikasi membaca yang tepat
Nah, langkah terakhir ini ga kalah pentingnya dengan yang lain. Bahkan menurut saya, pemilihan aplikasi yang tepat menunjang keberhasilan program ini. Haha.
Dengan seorang bocah 1 tahun yang lagi aktif-aktifnya dan super bahagia karena ibu yang biasanya jarang di rumah akhirnya kembali berada di rumah 24 jam sehari, 7 hari seminggu, saya hanya bisa membaca di sela-sela waktu aktifnya, misalnya sambil menyusui. Nah, karena bacanya nyambi-nyambi, buku fisik tuh jadi ga efisien, apalagi untuk dibaca dengan penerangan minimum.
Setelah bertualang dengan berbagai aplikasi dan layanan, kini di smartphone saya tersisa 3 aplikasi jagoan: Google Play Books (gratis), iJakarta (gratis), dan Bookmate (langganan). Google Play Books saya pakai untuk buku-buku yang sudah saya punya, iJakarta untuk baca buku-buku Indonesia, dan Bookmate untuk melengkapi buku-buku yang ga tersedia di kedua app lainnya.
Untuk yang mau saingan baca buku sama saya, silakan add akun Goodreads saya ya!
sama mba, udah jarang banget baca buku sekarang, huhuhu
baru tau ada aplikasi baca, jadi mau pakai juga 🙂
Iya mba, langsung install sekarang dan tahan-tahan diri untuk ga pindah ke Twitter, FB, dan sejenisnya. Haha
saya juga nih sudah lama nggak baca buku lagi sejak aktif nge-blog, bahkan menjelang tidur aja tangan malah pegang HP buat blogwalking :p. Hebat, Mbak, buku pertama yang dibaca langsung buku serius, he he he…
Hebat rencananya, tapi eksekusinya langsung gagal total mba. Hehe
Aku pake wattpad mbak. Lumayan banyak ceritanya, jd bisa baca2 lg skr. Dan g butuh koneksi internet jg. Jd bisa baca kapan aja dan dmn aja
Wattpad banyak fan fictionnya kan ya.. Kalau penggemar Korea-an mah pasti pernah mampir ke sana 😀
“Pernah lihat kan daftar buku yang harus dibaca dari Bill Gates, atau daftar bacaan musim panas Barack Obama?” waa belum pernah mbaa… ckck, kelas berat
aku juga suka baca komik, tapi ga pernah lagi sekarang.. terakhir ngikutin one piece jaman kuliah. tipsnya oke banget, targetin 1 aja susah banget sekarang kayanya hikx
Cuma dibaca aja mba daftar buku dari mereka, terus buku-bukunya ditandain “to-read”, tapi ga pernah benar-benar dibaca. Hahaha.. Semangat mba! Semoga segera tenggelam dalam dunia buku lagi!
terimakasih udah diingatkan kembali
Sama-sama mba 🙂
Kalau buku dari penulis favorit saya bisa langsung semangat bacanya. Hehehe… Atau baca review yang bilang bukunya asyik jadi penasarn dan semangat baca. Sekarang ada aplikasi Ipunas juga. Mirip2 sama Ijak sih.
Setuju! Penulis favorit atau review yang asik (apaagi kalau reviewnya ditulis sama penulis favorit :P) memang buat semangat! Wah ada aplikasi lain nih, patut dicoba..
wattpad belum pernah coba karena aku masih suka buku fisik hehehe
Aku biasanya mulainya dari tabloid or majalah trus ke buku hehe
TFS 🙂
Wah kalau trik ini biasanya saya pakai untuk belajar bahasa asing. Dari tabloid atau majalah anak biar gampang.:D