Lebih dari setengah hidup saya dihabiskan untuk sepakbola. Baik itu hanya bermain di jalanan, bermain gim, sebagai jurnalis, dan juga menjadi pelatih untuk pembinaan usia muda.
Banyak nilai-nilai yang saya pelajari dalam sepakbola. Tak hanya berbicara menang atau kalah, cetak gol, atau kebobolan, namun juga nilai-nilai lain seperti kedisiplinan, kerjasama, kekompakan, kejujuran, dan sportivitas menjadi bagian lain yang perlu dikedepankan.
Jadi jangan heran, di pernikahan yang kini masuk tahun ketujuh bersama sang istri beserta dua orang putra, saya jalankan layaknya bermain sepakbola. 😁
Jika sebagian dari kalian pernah bermain gim Football Manager, di mana kita disibukkan dengan tak hanya mengatur strategi ketika bertanding, namun hal-hal detail lainnya seperti mengurus financial atau keuangan, youth team atau pembinaan usia muda, fasilitas klub, dan bahkan kebijakan transfer pemain juga kita pikirkan.
Tak berbeda jauh dalam mengurus rumah tangga, nilai-nilai dalam sepakbola (kedisiplinan, kerjasama, kekompakan, kejujuran, dan sportivitas) juga perlu diterapkan dalam menjalani kehidupan berkeluarga.
Masalah keuangan, pembinaan usia muda (anak), fasilitas serta transfer pemain (keluar masuknya ART) juga perlu dipikirkan secara matang agar klub (keluarga) ini bisa bermain di level tertinggi (dunia dan akhirat). Subahanallah. 😇🙏