(gambar dasar diambil dari sini)
Quality time. Sebuah frasa yang biasanya diagung-agungkan oleh para orang sibuk untuk menghibur pasangan/anak mereka bahwasanya waktu kebersamaan yang sedikit bisa jadi lebih berkualitas daripada berlama-lama bersama tapi kosong.
Saya setuju, kalau sedang LDR atau in denial. Haha.
Saya sangat tidak setuju, saat hati sedang kacau balau di detik-detik mau berpisah dengan Pancit.
Beberapa minggu belakangan saya sedang menikmati masa-masa tinggal satu atap dengan Pancit, makanya quality time terdengar tak lebih dari sekedar jargon yang didengungkan bos-bos perusahaan agar karyawannya rajin bekerja.
Saya sedang menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan Pancit, tak peduli berkualitas atau tidak. Sekedar duduk bersama dalam diam di atas kasur, menonton pertandingan bola sampai ketiduran, atau bergandengan tangan ke toilet dan ditunggui di depan toilet sampai selesai. Ga penting memang, tapi kan memang sedang menggalakkan quantity time. 😀
Setelah menikmati setiap hari bertemu Pancit, saya ga peduli deh mau berkualitas atau tidak, yang penting sama-sama terus. Dari sekian banyak waktu bersama, nanti juga ada lah kualitas-kualitsnya yang nyelip-nyelip sedikit.
Pokoknya mau quantity time sama Pancit. Tim quantity time garis keras!!