Mandiri di Rumah Sendiri

Setelah baca blog post-nya Doctor Bebek yang akan pindah rumah jari-jemari saya pun tergerak untuk ikut menulis topik yang sama.

Iya maaf saya mah kurang kreatif, lihat saja judul post yang ngawur ini.

Alhamdulillah sudah lebih dari enam bulan saya pindah dari rumah orang tua yang sangat nyaman ke rumah sendiri.

Gimana ga nyaman, sarapan, makan siang, dan makan malam selalu tersedia. Bahkan snack dan buah-buahan juga siap disantap. Rumah pun selalu bersih tanpa harus nungguin Mbel tidur supaya bisa ngepel dengan tenang. AC pun tersedia untuk menambah kenyamanan tidur malam.

Alhamdulillah juga, rumah sendiri maksudnya rumah yang kami huni sekeluarga saja, meskipun belum milik kami sendiri.

Orang tua dan keluarga saya termasuk golongan penentang rumah ngontrak, mendingan juga uang kontrakan untuk nyicil kata mereka. Ya tapi gimana atuh, bertahun-tahun tinggal di negeri orang, tabungan terkuras untuk tiket pulang-pergi libur musim panas doang. Atuh lah mau nyicil rumah DP dari mana. Lagian kompleks-kompleks baru yang terjangkau letaknya di antah berantah banget. Sedih.

Sebelum kembali ke tanah air, kami sudah pernah mengontrak rumah di Istanbul. Berbekal pengalaman ngontrak dan jauh dari ortu, saya pede bisa menjalani semuanya dengan baik. Sampai akhirnya surat kontrak ditandatangani dan kami dihadapkan pada sebuah rumah yang kosong melompong. Haha.

Sewaktu di Istanbul kami memang pernah mengontrak rumah, tapi perabotan sudah lengkap semua, jadi cuma perlu menambahkan perintilan kecil-kecil yang berguna. Kali ini kami harus mulai dari nol, perintilan yang dibeli di Istanbul pun ya ga dibawa balik ke sini kan ya. Jadilah pas kemarin deal ngontrak rumah langsung bingung, ini gimana ngisinyaaaaa. Mana sudah bukan pengantin baru pun, jadi ga ada lagi yang ngasih kado peralatan rumah. Haha. Haha *ketawamiris

Seminggu pertama tinggal di rumah sendiri, harus masak sendiri, beresin rumah sendiri, ga ada AC yang bisa jadi pelipur lara di kala matahari sedang bergelora, cucian numpuk, dan berbagai hal kecil yang ga pernah kepikiran sebelumnya, benar-benar membuat saya mikir, ini mandiri apa bunuh diri.

Tapi di balik lara kepanasan dan kelaparan (karena malas masak) rumah sendiri itu nyaman. Banget. Kami bisa menetapkan peraturan rumah kami sendiri. Saya bisa menjadi Ratu di dapur yang semua ketentuannya harus dituruti, meskipun saya jarang masak. Kami pun bisa mendidik Mbel dengan cara yang menurut kami terbaik, tanpa harus berkompromi dengan siapa pun.

Teman-teman Pancit bebas datang sampai malam-malam bahkan Subuh, karena ya memang dia maunya begitu, pintu rumah yang selalu terbuka bagi kawan. Mbel bebas main di kamarnya sendiri, kami pun bebas masuk-keluar rumah kami kapanpun kami mau tanpa merasa sungkan. Dan yang paling penting, berhubung kami masih belum punya AC, pakai baju minim sehari-hari juga ga pa pa. Toh di rumah ga ada orang lain. Hahaha.

Tidak, orang tua saya juga bukan tipe mengekang atau selalu ikut campur dengan urusan keluarga kami, tapi saat kita berbagi ladang dengan orang lain, tentunya ada kesepakatan tak tertulis yang harus dijalani.

Intinya, kami bahagia telah mengambil keputusan untuk pergi dan memulai petualangan kami sendiri.

Btw, senyaman apapun rumah sendiri, jangan sampai lupa kunjungi orang tua ya! Dan terima kiriman AC 😀

5 Replies to “Mandiri di Rumah Sendiri”

  1. aku merasakan tinggal di mertua yah bkn mitos lagi tnyata saya mengalami masa VS mertua puncaknya suami tengkar dg mertua dan suami dg bulat mengajak saya ngontrak dan 6 bln ngontrak akhirnya punya rumah sendiri alhamdulilah bner kata mba bisa jadi Ratu ga hny di dapur tapi dirumah tanpa sungkan :p

    1. Waaah sampai tengkar.. Tapi memang tinggal misah tuh bisa menghindari konflik yang tidak diperlukan ya 🙂

  2. Memang menyenangkan ya tinggal di rumah sendiri dan menentukan aturan sendiri 🙂

  3. Tinggal di rumah sendiri (walaupun status bukan milik kita = baca anggap aja rumah kita #ehh) emang enak banget ya Mbak, kita bisa bebas hahahihi dan ngurus semuanya tanpa ada yg ngatur atau nyinyirin kita, heheheuu.
    Tapi punya rumah sendiri yg benar2 milik kita pasti lebih bahagia, nyaman tentram lagi yakk
    *saya pun sekarang jg blm tinggal di rumah pribadi 😀

    1. Iya, penting banget tuh bagian ga ada yang nyinyirin. Ga perlu ada sumber kekesalan yang ga perlu.

Leave a Reply