2018 di Kediaman Meliala

Tahun yang sangat tidak produktif di blog ini. Apa penyebabnya? Tentu saja peningkatan produktifitas di area lain dalam hidup. Haha. Boong deh, kembali bolak-balik Depok-Jakarta benar-benar memakan waktu dan tenaga sih. Dalam sehari aja bisa sekitar 3-4 jam habis di jalan. Melelahkan.

Tapi disyukuri. Dan itu membawa kita ke highlight nomor satu di tahun 2018 bagi para penghuni Kediaman Meliala.

Pekerjaan Baru

Setelah bergelut dengan freelance dan kerja di rumah selama hampir setahun, akhirnya Maris kembali ngantor dan bergelut dengan pejuang commuter lagi. Walhasil, waktu-waktu yang biasanya bisa dipakai untuk menulis blog, sudah keburu habis di jalan. Begitu sampai rumah, main sebentar sama Abra terus ngantuk. Haha.

Weekend ngapain? Ya tentu saja TIDUR.

Abra Sekolah

Bukan cuma Maris yang harus beradaptasi dengan tempat baru, Abra pun sudah mulai sekolah di 2018 ini. Sudah satu semester terlewati dengan segala macam dramanya.

Kemajuan Abra setelah sekolah juga lumayan banget dari segi akademis. Dia sudah paham phonics alfabet, bisa menyebutkan beberapa kata sesuai dengan awalan yang diminta. Angka pun sudah lancar. Bahasa Inggris sudah mulai sering dipakai, meskipun sering masih aneh-aneh. Bahasa Mandarin apalagi, yang ada dia ngeledekin emak bapaknya kayaknya. Haha.

Kalau masalah tingkah laku sih masih lebih banyak influence dari rumah, terutama dari Pancit tentunya.

Karena Abra sekolah, jadi Pancit dan Maris pun mendapatkan pengalaman baru, AMBIL RAPOR! YEAY! Dan tentu saja ambil rapor adalah saat yang paling tepat untuk memuaskan ego orang tua, seperti saat mendengar kalau Abra ngerjain worksheetnya hampir selalu lebih cepat dari yang lain, langsung rasanya pengen teriak THAT’S MY SON! Haha. Emak lebay.

SSB Baru

Ga cuma Maris dan Abra yang punya “tempat kerja” baru, Pancit pun juga. Setiap Minggu pagi Pancit akan naik kereta ke Bogor dan melatih anak-anak U-10 bermain sepak bola. Timnya juga sudah mulai ikut liga sejak bulan lalu.

Kata Pancit ngajarin bocah-bocah itu sih seru, kayak main Football Manager beneran. Haha.

Kalau ada yang mau anaknya dilatih sepak bola sama Pancit boleh loh kontak-kontak kita.

Threenager Is Real

Abra berusia tiga tahun di 2018 ini dan yep, threenager is freaking real! Tingkahnya mulai sotoy. Dari yang awalnya gemesin, sampai akhirnya ngeselin.

Sudah punya banyak pendapat sendiri. Sudah bisa mengomentari tingkah laku orang tuanya. Seperti misalnya, habis makan saya lupa naro piring di dapur, maka dia akan teriak-teriak, “Ini piring siapa sih habis makan ga ditaro di belakang?! Taro dong piringnya di belakang.” Dan kemudian piringnya dianterin ke saya buat ditaro ke belakang. Dia ga mau naroin, karena yang makan ya yang rapiin. KZL. Anakku sudah tidak terlalu polos lagi. Sudah susah disuruh-suruh.

Salah satu kalimat yang paling sering saya dengar dari dia di tahun kemarin itu, “Tunggu dulu bunda, aku sibuk.”

Padahal dulu dia selalu langsung datang kalau saya minta peluk atau cium, sekarang sudah mulai sering nolak dengan alasan SIBUK. Sibuk ngapain sih toooong? Sibuk nonton Ultraman tentunya. GEEEEEEED!!! (Bagi yang ngerti aja)

2018 membawa banyak kejutan dan tantangan ke kediaman kami dan 2019 akan membawa lebih banyak lagi ke hadapan kami. Semoga semuanya bisa dijalani dengan mulus, lancar, tanpa banyak ganjalan. Aamiin.

Gimana rencana 2019 kalian?

Leave a Reply