Berbagi Toilet

Siapa sih yang ga senang kalau punya pasangan yang bisa diajak ngobrol hal – hal yang disukai?

Begitu juga saya dan Pancit.

Pancit, yang hobinya ga jauh – jauh dari sepak bola, mulai dari main, nonton, nulis, atau sekedar ngomentarin, senang mengajak saya masuk ke dunianya. Walaupun kebanyakan saya sok pintar saja di depannya.

Dan saya, yang masih belum jelas sukanya apa, juga ga kalah senang kalau Pancit bisa diajak nge-random ngomongin apa saja sesuka hati saya.

Saya ga butuh Pancit untuk jadi seorang yang ahli di bidang yang saya bicarakan. Pancit juga tahu, kalau dia ingin membicarakan sepak bola secara serius, lebih baik dia janjian kopdar dengan pandit – pandit sepak bola itu.

Tapi, bagi saya, adalah sebuah kesenangan untuk berbagi segala sesuatu yang saya anggap menarik dengan Pancit. Dan kesenangan itu tentunya akan berlipat ganda kalau Pancit merespon dengan baik pembicaraan saya, baik itu dengan mengajukan pertanyaan lanjutan, atau bahkan memberi pendapatnya. Apapun, asal masih nyambung.

Sebagai timbal baliknya, saya juga berusaha untuk mengetahui topik – topik ter-update di ranah sepak bola, mengetahui apa yang dibicarakan Najwa Shihab minggu ini, dan juga berusaha untuk tidak muak dengan dunia politik. Karena toh suami senang perut pun senang *liriktumpukancoklat 😀

Kenapa saya ujug-ujug nulis sesuatu yang ga menarik dan semua-orang-juga-tahu macam ini? Kemarin saya sama-sama terus sama Pancit selama 4 hari (kami LDR, bagi yang lupa atau belum tahu) dan saya hampir ga pernah merasa bosan. Ada saja yang bisa dibicarakan, dilakukan, di-absurd-kan, di-apain-aja-lah-suka-suka-elu. Haha. Dan bagi saya itu termasuk hal yang ajaib, karena saya bosenan banget orangnya.

Berbagi juga ga selamanya indah. Ada kalanya kita harus berbagi hal – hal yang kurang sedap, misalnya berbagi toilet. Kita harus bisa sama-sama membuang hal yang buruk, atau bahkan belajar dari sana, lalu menekan tombol flush bersama-sama dan move on dari sana, juga bersama-sama. Ga semuanya dalam hidup kita itu indah, tapi, di saat kita berbagi kesusahan ikatan antara kita justru akan semakin kuat :grin

Kesimpulannya, salah satu keindahan dari punya pasangan adalah adanya orang yang membuat kita merasa dihargai, dicintai. Yah, pokoknya ada orang yang tugasnya ngebuat kita bahagia! Gimana ga indah coba hidup ini?!

p.s. Nggak, kami ga beneran berbagi toilet. Kasian toiletnya. 😛

Leave a Reply