(Bukan) Cinta pada Pandangan Pertama

Saya suka bete kalau dengar sebuah lagu yang musik dan liriknya bagus, tapi ada bagian cinta pada pandangan pertama-nya. Bete banget rasanya.

Kenapa bete? Karena saya cinta Pancit bukan pada pandangan pertama. Haha. Cetek ya?

Saya sama sekali ga inget pertama kali ketemu Pancit kapan. Sulit sekali menemukan file di laci – laci otak saya yang menyimpan perasaan saya saat pertama kali bertemu Pancit. Sulit sekali, sampai sekarang belum berhasil saya temukan. Mungkin saya harus dihipnotis dulu baru saya ingat.

Memori pertama saya dengan Pancit adalah saat saya meminta Indomie dari dia (pada saat itu masih sulit sekali menemukan Indomie). Kemudian, saat kami sms-an 2 hari (2 hari saja, tidak kurang dan tidak lebih) dan harus terpotong karena dia kehabisan pulsa dan tidak pernah disambung lagi. Setelah dua pertemuan yang tidak bertemu muka itu, kami bertemu muka hanya 2 kali. Itupun tanpa banyak berkata – kata dan sibuk dengan urusan masing – masing.

Dua tahun dengan hampir tak ada interaksi, namun hanya butuh kurang dari 24 jam untuk menumbuhkan benih – benih ke-geer-an. Baru benih – benih ke-geer-an saja, belum benih – benih cinta 😛

Tetapi, memang sulit sekali menjaga hati. Tak butuh waktu lama untuk benih – benih ke-geer-an itu berubah menjadi kuncup – kuncup cinta. Cinta itu tumbuh seperti rumput liar, tak perlu kami beri air, atau pupuk, tanpa disadari ia sudah tumbuh tinggi dan lebat memenuhi ruang – ruang hati. Kalau sekarang sih cintanya kami jaga, kami beri air dan pupuk, supaya semakin lebat, bagus bunganya, dan enak buahnya. (Buah rumput enak ga sih? Ada yang pernah lihat? Atau bahkan makan?)

Begitulah. Jadi saya bete dengar lagu cinta bagus tapi harus dimulai dengan pandangan pertama. Saya juga sedikit bete dengan Can I Love You-nya Yurisangja karena sebab ini. Tapi untuk lagu ini, yaaa masih bisa ditolerir lah 😀 Sampai sekarang saya masih mencari lagu yang cocok dengan kisah saya dan Pancit. (Berharap Pancit baca tulisan ini dan buatin lagu) . Kalau lagu yang paling sering Pancit nyanyikan untuk saya sih More than Words dan Janji Suci-nya Yovie and Nuno. Dua lagu itu bagus dan saya selalu suka dinyanyiin sambil senderan ke Pancit, tapi lagu – lagu itu ga bercerita tentang kami. #kekeuh

Anyway, ini salah satu lagu yang masuk dalam list saya. Entah kenapa saya selalu merasa senang setiap dengar lagu ini. Tapi Pancit ga terlalu suka. “Suara Jong Kook jelek di situ!”, komentarnya.

Leave a Reply